Rabu, 30 April 2014

Katakan : "Saya Ikhlas..."

Dari luasnya definisi ikhlas memiliki maksud yang sama dimana ikhlas adalah bagaimana kita melakukan penyerahan diri secara totalitas kepada Allah SWT, atas segala kehendak yang telah digariskan-Nya. Namun untuk menjabarkannya, ilmu saya masih sangat-sangat belum memadai. Lalu bagaimana bila dalam hidup kita ditempatkan dalam posisi tidak dapat memiliki pilihan selain menerima. Setiap manusia pasti melalui fase pendewasaan diri, lalu bagaimana bila ilmu kita belum cukup mampu untuk melalui masa-masa itu. Dan mengapa diatas saya memutuskan untuk menuliskan judul demikian, padahal kita sama-sama tahu, untuk ikhlas semua tidak semudah kata-kata ataupun ucapan. 


Empat bulan terakhir fikiran dan bathin saya di 'gembleng' untuk mencari makna dari sebuah keikhlasan. Lalu apakah sekarang saya sudah berhasil melewatinya, dengan cepat saya menjawab saya belum berhasil melewatinya. Saya mulai sering melakukan pembicaraan dengan diri saya sendiri, bukankah saya sudah melepaskan semuanya, bukankah saya sudah memilih untuk tidak membenci siapapun, dan bukannya saya sudah mampu bangkit dan tersenyum. Ternyata semua itu tidak memuaskan keinginan saya untuk terus mencari kedamaian dalam diri saya sendiri agar lebih mudah memahami dan menjalani segala yang telah Allah tuliskan.


“Barang siapa hari ini LEBIH BAIK dari hari kemarin, dialah tergolong orang yang BERUNTUNG, Barang siapa yang hari ini SAMA DENGAN hari kemarin dialah tergolong orang yang MERUGI dan Barang siapa yang hari ini LEBIH BURUK dari hari kemarin dialah tergolong orang yang CELAKA” (HR Hakim).


Nah, perubahan. Setiap hari kita dituntut untuk menjadi lebih baik dari hari sebelumnya, namun tidak sampai disitu coba lihat dari dasar hati yang paling dalam, niat. Atas siapa kita melakukan perubahan-perubahan tersebut, apakah selama ini perubahan kita hanya ingin dilihat orang lain untuk kita dinilai menjadi pribadi yang baik. Apakah ini yang disebut ikhlas? Tentu bukan perubahan yang seperti ini yang saya inginkan. Kadang menjauh sesaat dari kehidupan luar adalah yang saya butuhkan, dimana saya ditempatkan dalam keadaan hanya ada saya seorang dan Allah SWT lalu mengadu sepuasnya. Entah telah berapa tetes air mata yang terbuang, tentu tidak akan pernah sia-sia selama air mata itu adalah bentuk permohonan pengampunan kepada-Nya. Disinilah makna ikhlas sebenarnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk Allah.

Dalam surah Al-An'am (6: 162-163) Allah SWT berfirman, "Katakanlah (Muhammad), sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb seluruh alam, tidak ada sekutu bagi-Nya; dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama berserah diri (muslim)."

Sebuah artikel yang singkat untuk mendefinisikan makna Ikhlas, yang saya fikir ikhlas adalah ilmu tertinggi di alam semesta. Dan tentunya masih beribu pertannyaan dalam benak saya, namun saya tahu selama kita hidup selama itu pula kita mencari makna dari sebuah keikhlasan, wallahualam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar