Jumat, 26 Februari 2016

Merelakanmu Menjadi Semudah Ini

Mungkin hanya dengan kita tidak perlu menyesali semua, yang pernah terjadi biarlah terjadi, dengan begitu semua akan terasa lebih mudah. 

Andai sedari dahulu, aku mau berusaha menjadi lebih kuat, berusaha percaya bahwa perpisahan adalah sesuatu yang akan menjadi hal terindah dalam perjalanan kisah cinta kita, mungkin aku tak perlu menghancurkan segalanya, mungkin aku tak perlu menodai ketulusan dengan kebencian, mungkin aku tak perlu membuat hidupku hancur menjadi kepingan, tapi semua telah terjadi, nasi telah menjadi bubur. Sekali lagi tak perlu ada yang perlu disesali.

Menyimpan bara hanya akan membuatku semakin terluka, semakin lama semakin hangus digenggaman. Sampai kapanpun tak akan pernah bisa padam selama masih tertanam dendam dan kebencian. Kini ku tahu bahwa aku tak perlu menunggu permintaan maafmu lagi. 

Kau pun benar tak pernah ada yang salah tak pernah ada kesalahan, diawal ketika kau datang kau hanya mampu menjanjikan bukan berarti kau yang dapat berkuasa memberi keputusan, ada Sang Maha Berkehendak, hanya saja menurut-Nya kau lebih baik tak bersamaku. Kau ataupun aku tak pernah salah, aku tak perlu lagi tersiksa karna merasa menjadi seperti korban disini.

Entah kehebatan kekuatan dari mana bisa datang menghampiri. Bagaimana merelakanmu menjadi sesederhana ini, tak pernah menyangka bisa menjadi semudah ini. Baru aku sadari, meski pun harus terlambat aku sadari, tak apa.

Sumber gambar : google

Kini yang aku yakini bahagia ku masih akan selalu menjadi pengharapan terbesarmu, meski pun itu harus dengan cara memaksaku keluar dari hidupmu. Apapun itu kita pernah melalui segalanya dalam suka, duka dan cinta. 

Aku percaya tak kan pernah ada cinta untukku sebesar cintamu yang dahulu, kini dan nanti. Entah akan sedemikian rupa besar cintaku untuk cinta sejatiku nanti, kau akan selalu mendapat tempat terbaik disisi paling dalam, dalam diriku, hatiku. 

Terimakasih pernah memimpikan aku, terimakasih pernah ada bersamaku. Meskipun akhirnya aku harus berterimakasih kau telah melangkah pergi dan terimakasih kau telah menyerah. Bahagiaku kini dan nanti adalah karena kau pernah membiarkan aku jatuh sendiri.

Sampai kapanpun aku akan tetap mencintaimu...




Di sudut Jakarta, di bawah rintik hujan dipertengahan malam.
12:45 AM 26 Februari 2016
@puyuratee