tag:blogger.com,1999:blog-34724458770378347302024-03-05T12:40:54.047+07:00“Isyarat Hati ♥ : puyuratee“Love my Life ♥♥♥Unknownnoreply@blogger.comBlogger62125tag:blogger.com,1999:blog-3472445877037834730.post-70849463388064176502016-10-20T03:00:00.001+07:002016-10-20T03:00:07.307+07:00Setahun yang lalu...<p dir="ltr">Jam segini, jam 3an setahun yang lalu, gak tau kenapa kebangun dan kepingin pipis, padahal diatas ada kamar mandi, tapi entah knp gue malah turun dan pipis dikamar mandi bawah (kamar mandi depan dapur), keluar dr kamar mandi, liat ayah baru keluar jg dari kamar mandi (kamar mandi di bawah tangga), iya dibawah ada dua lagi kamar mandinya. Ayah cuma pakai handuk, dipikir2 ngapain ayah mandi jam segini, tp karna ngantuk urung tanyain ngapain ayah mandi malem2, langsung naik lg ke kamar.</p>
<p dir="ltr">Tapi naik kekamar malah gak bisa tidur, sampe jam 4an mama naik minta stnk motor dan bilang kalo ayah dadanya sesek, sontak langsung komentar "lagi ayah ngapain malem2 mandi?" Dan mama bilang, "bukan mandi, ayah bilang kalo td itu mules trus buang2 air (tp ini beneran emang cm air semua yg keluar)". Dan kemudian setelah itu sebelum masuk waktu shubuh, ayah udah berangkat dibawa sama mama ke rumah sakit naik taksi, dan diikutin abang pake motor"</p>
<p dir="ltr">Jam 10 pagi, dapet kabar dr dokter kalo keadaan ayah makin parah, dan diminta seluruh keluarganya untuk kumpul, ketika itu masih gak kefikiran apa2 (malah bisa dibilang gak percaya apa kata dokter) karna dirumah masih santai nungguin anak kost pulang (dari kerja sift malem) buat ngasih kunci rumah, nungguin sampe jam 1 siang (sementara yg lain udah dari jam 12 kumpul semua di depan ugd, n udah bs liat ayah didalem ugd bergantian).</p>
<p dir="ltr">Ditungguin anak kost kok g pulang2, akhirnya disusulin ketempat kerja nya (rumah sakit bersalin deket rumah), udah gitu pake gak mau ditemuin lagi, kata temennya gak usah ngasih kunci dia tidur di di rs aja, sumpah ketika itu kesel banged sama tuh orang.</p>
<p dir="ltr">Sampe rumah sakit udah jam 2an, sayang jam besuknya udah abis, cm gue doank yang belum bs nemuin ayah, sementara yang lain udah semua. Kita kumpul disana sampe jam 5 sore (kakak2 yang bawa anak mutusin buat pulang dulu kerumah masing2 karna kasian sama anak2nya yg masih bayi2 batita), di bayangan blm kefikiran apa, anggapannya tuh masih aja, bahwa ayah bakal bs sembuh dan bentar lg bs pulang. Tp sebelum kakak2 pada pulang, gue dikasih liat foto ayah pas td siang waktu mereka masuk, dibadannya dipasangin selang2 banyak banged, dan entah kenapa disitu gue langsung hopeless. Ini bener2 beda, keadaan ayah jauh dari biasanya, biasanya gak sampe separah itu.</p>
<p dir="ltr">Jam 6 teng, keluarga boleh masuk lg liat ayah, sementara kakak2 yg lain udah pulang, tinggal mama, adek, sama satu abang. Gue sama mama yg masuk kedalam, perasaan makin hancur ngeliat langsung keadaan ayah kayak gt. Abis itu gantian sama abang masuk kedalam, jam setengah 7 ngajak kk ipar yg br dateng dr kantor buat beli makanan ke depan. Jam 7an balik ke dalam dan sebagian makan. </p>
<p dir="ltr">Jam setengah 8an pas lg tlp2an sama kakak yg baru aja sampe rumah, tiba2 mama lari2 masuk ke ugd, ternyata suster ngabarin kalo keadaan ayah udah makin parah, dan kemungkinan ini detik2 terakhir buat ayah. Mama teriak2 minta kita masuk semuanya. Situasi udah makin makinan, gak pernah dibayangin lah sebelum2nya, dengan situasi hp masih disambungan tlp dengan kk, sambil nangis, sambil mama minta ayah dibacain syahadat. Bisa dibilang itu adalah titik terendah hidup gue. Dan 20 Oktober 2015 jam 8 kurang 10 menit ayah pergi.</p>
<p dir="ltr">Maafin uti yaa ayah, seandainya tengah malam itu adalah kesempatan terakhir bs ngobrol sama ayah, gak akan di sia2in :(</p>
<p dir="ltr">(Maaf yaa kalo tulisan ini dan bahasanya berantakan, ini emang sengaja gak diedit lagi)</p>
Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3472445877037834730.post-72127374727344247872016-04-14T14:46:00.001+07:002016-04-14T15:07:32.882+07:00Datang Lagi...<p dir="ltr"><i>"Entah bagaimana saya bisa sampai disini, masih begitu jelas di ingatan bagaimana bentuk bangunannya, letak tiap jendela dan pintu seisi rumahnya, bahkan hampir tiap lekuk jalan menuju kesini. Saya ragu harus bagaimana, sampai ketika pemilik bangunan itu keluar dari rumah, ibunya dan dia. Saya bersembunyi dibalik dinding berusaha sebisa mungkin untuk tak terlihat. </i></p>
<p dir="ltr"><i>Tak beberapa lama entah bagaimana saya sudah berada didalam, suasananya sedikit berbeda, disudut sebuah ruang saya melihat kasur bayi bertingkat, ada dua orang bayi berbaring diatasnya, satu diatas sudah lebih besar berusia sekitar lima bulan dan satu dibawah seperti baru saja lahir beberapa hari, bayi siapa ini? Belakangan saya tahu yang bayi yang baru lahir itu adik dari keponakan pertamanya, dan bayi yang diatas adalah bayinya, wajahnya sangat mirip dengannya.</i></p>
<p dir="ltr"><i>Tiba-tiba ada suara orang datang, lagi-lagi saya berlari mencari tempat persembunyian. Saya mendapat tempat untuk bersembunyi, cukup untuk buat saya menjadi tak terlihat, disudut lain ruangan dibalik ranjang besar, kemudian saya sadar ini tempat mereka menaruh pakaian kotor sehabis dipakai sebelum dicuci, saya mengambil beberapa potongan pakaian untuk menutupi tubuh saya, tanpa saya sadari ini adalah pakaiannya, saya sangat dapat mengenali dari bau harum keringatnya. Saya sakit, batin saya tersakiti oleh ingatan.</i></p>
<p dir="ltr"><i>Saya mendengar beberapa langkah kaki, itu mereka datang dia-ibunya-dan wanita itu, mereka menimang-nimang bayi itu, bayi yang saya impikan. Saya semakin membenamkan diri didalam tumpukan pakaian, sampai tiba-tiba wanita itu menghampiri sudut ruangan tempat saya bersembunyi, tidak-tidak-tidaaakk! batin saya berteriak jangan sampai mereka melihat saya disini. Wanita itu semakin dekat, sampai ia benar-benar dapat melihat sorot mata dibalik tumpukan pakaian yang diangkatnya, lalu terdengar suara keras teriakan wanita itu melempar keranjang pakaian ditangan kirinya, dan tumpukan pakaian kotor ditangan kanannya. Saya ketahuan!"</i></p>
<p dir="ltr">Kemudian saya terbangun, laju deru nafas perlahan melemah, hanya mimpi. Apalagi ini? Setelah saya yakin telah mengikhlaskan dan sudah bertahun-tahun pula berlalu, nyatanya bayangannya masih terus menghantui. Dahulu saya pernah bermimpi tentang sebuah pernikahan tanpa dihadiri dirinya, sampai kemudian saya mendengar kabar, bahwa dia telah menikahi wanita itu. Sekarang apalagi ini, mungkinkan kali dia benar-benar akan memiliki seorang bayi? Atau sudah? Lalu jika benar begitu, untuk apa pertanda ini masih saja terus datang menghampiri. Untuk menyakiti lagi dan lagi? Entah...</p>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3472445877037834730.post-75705747603633989902016-03-13T01:20:00.001+07:002016-03-13T01:36:12.364+07:00Filosofi Kaktus dan Cinta<p dir="ltr"><br></p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZwf1k1X59F89TcWa8iyq_dqkRKW5T_dkNeQycJmoxbnYQfJy4_h57QmFJqZ19BQSWTWQq6yPDiBDx7ARH2M1Yks3RQZgJm0Md6NqTk9MKgd5wQDE9Lg1jRox7jzShKnnG21b0KID5DT38/s1600/foto-1-kaktus-kasktus-dipajang-didepan-jendela-supaya-mendapat-sinar-matahari-winter-14-januari-2012-bad-rappenau%2525281%252529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZwf1k1X59F89TcWa8iyq_dqkRKW5T_dkNeQycJmoxbnYQfJy4_h57QmFJqZ19BQSWTWQq6yPDiBDx7ARH2M1Yks3RQZgJm0Md6NqTk9MKgd5wQDE9Lg1jRox7jzShKnnG21b0KID5DT38/s640/foto-1-kaktus-kasktus-dipajang-didepan-jendela-supaya-mendapat-sinar-matahari-winter-14-januari-2012-bad-rappenau%2525281%252529.jpg"> </a> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">Sumber gambar : pursuingmydreams.com</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><p dir="ltr" style="font-family: sans-serif; text-align: start;">Merawat kaktus sama halnya dengan merawat cinta, susah-susah gampang, gampang-gampang susah. Kaktus tanpa cinta, mati. Di cintai berlebih, busuk. Kaktus bisa hidup dengan sedikit air, tapi tidak berarti bisa kuat hidup tanpa air. Cinta bisa hidup dengan sedikit perhatian, tapi tidak berarti bisa kuat hidup tanpa perhatian.</p><p dir="ltr" style="font-family: sans-serif; text-align: start;">Kaktus memang terlihat mengerikan dengan duri-duri yang tumbuh mengelilingi tubuhnya, tapi itu hanyalah sebagai bentuk proteksi diri dari gangguan luar sekaligus caranya bertahan hidup dengan mengurangi penguapan, ia mampu bertahan dalam segala tantangan cuaca. Kaktus bukan tumbuhan yang cengeng dengan butuh banyak perhatian dan asupan, serta ia mampu menjaga dirinya dengan baik.</p><p dir="ltr" style="font-family: sans-serif; text-align: start;">Pada akhirnya ia akan menunjukan keindahan dirinya hanya kepada yang tulus mencintainya, meski untuk berbunga ia membutuhkan waktu yang cukup lama, ini berarti sekaligus dari sebuah Kaktus dapat mengajarkan kita akan selalu arti sebuah kesabaran.</p></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3472445877037834730.post-90868991812982311592016-02-26T00:47:00.001+07:002016-04-08T17:45:50.035+07:00Merelakanmu Menjadi Semudah Ini<p dir="ltr">Mungkin hanya dengan kita tidak perlu menyesali semua, yang pernah terjadi biarlah terjadi, dengan begitu semua akan terasa lebih mudah. </p><p dir="ltr">Andai sedari dahulu, aku mau berusaha menjadi lebih kuat, berusaha percaya bahwa perpisahan adalah sesuatu yang akan menjadi hal terindah dalam perjalanan kisah cinta kita, mungkin aku tak perlu menghancurkan segalanya, mungkin aku tak perlu menodai ketulusan dengan kebencian, mungkin aku tak perlu membuat hidupku hancur menjadi kepingan, tapi semua telah terjadi, nasi telah menjadi bubur. Sekali lagi tak perlu ada yang perlu disesali.</p>
<p dir="ltr">Menyimpan bara hanya akan membuatku semakin terluka, semakin lama semakin hangus digenggaman. Sampai kapanpun tak akan pernah bisa padam selama masih tertanam dendam dan kebencian. Kini ku tahu bahwa aku tak perlu menunggu permintaan maafmu lagi. </p><p dir="ltr">Kau pun benar tak pernah ada yang salah tak pernah ada kesalahan, diawal ketika kau datang kau hanya mampu menjanjikan bukan berarti kau yang dapat berkuasa memberi keputusan, ada Sang Maha Berkehendak, hanya saja menurut-Nya kau lebih baik tak bersamaku. Kau ataupun aku tak pernah salah, aku tak perlu lagi tersiksa karna merasa menjadi seperti korban disini.<br></p>
<p dir="ltr">Entah kehebatan kekuatan dari mana bisa datang menghampiri. Bagaimana merelakanmu menjadi sesederhana ini, tak pernah menyangka bisa menjadi semudah ini. Baru aku sadari, meski pun harus terlambat aku sadari, tak apa.</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtgOE1Er1BZOrZAs6obS49JZdFXTuc_UdLlomGjrE33VmjUB7IeBiaXrYZgiBPk74AlY1R2G2shMt_g2afYijoIj2LCKet-C7kdUKm1_-0SylFNXHAQlQZKY6Vo2uqnJwKE-4MXLJCrLXB/s1600/tumblr_nut8xggAdh1t1skn9o1_1280.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtgOE1Er1BZOrZAs6obS49JZdFXTuc_UdLlomGjrE33VmjUB7IeBiaXrYZgiBPk74AlY1R2G2shMt_g2afYijoIj2LCKet-C7kdUKm1_-0SylFNXHAQlQZKY6Vo2uqnJwKE-4MXLJCrLXB/s640/tumblr_nut8xggAdh1t1skn9o1_1280.jpg"> </a> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">Sumber gambar : google</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><p dir="ltr" style="font-family: sans-serif; text-align: start;">Kini yang aku yakini bahagia ku masih akan selalu menjadi pengharapan terbesarmu, meski pun itu harus dengan cara memaksaku keluar dari hidupmu. Apapun itu kita pernah melalui segalanya dalam suka, duka dan cinta. </p><p dir="ltr" style="font-family: sans-serif; text-align: start;">Aku percaya tak kan pernah ada cinta untukku sebesar cintamu yang dahulu, kini dan nanti. Entah akan sedemikian rupa besar cintaku untuk cinta sejatiku nanti, kau akan selalu mendapat tempat terbaik disisi paling dalam, dalam diriku, hatiku. </p><p dir="ltr" style="font-family: sans-serif; text-align: start;">Terimakasih pernah memimpikan aku, terimakasih pernah ada bersamaku. Meskipun akhirnya aku harus berterimakasih kau telah melangkah pergi dan terimakasih kau telah menyerah. Bahagiaku kini dan nanti adalah karena kau pernah membiarkan aku jatuh sendiri.<br></p><p dir="ltr" style="font-family: sans-serif; text-align: start;">Sampai kapanpun aku akan tetap mencintaimu...</p><p dir="ltr" style="font-family: sans-serif; text-align: start;"><br></p><p dir="ltr" style="font-family: sans-serif; text-align: start;"><br></p><p dir="ltr" style="font-family: sans-serif; text-align: start;"><br></p><p dir="ltr" style="font-family: sans-serif; text-align: start;">Di sudut Jakarta, di bawah rintik hujan dipertengahan malam.<br>12:45 AM 26 Februari 2016<br>@puyuratee</p></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3472445877037834730.post-52301475329606419652015-10-10T16:51:00.001+07:002015-10-10T16:51:05.110+07:00Sayaang....<p dir="ltr">Entah sudah berapa kali pagi ku yang terlewati tanpamu, malam yang terus berlalu tanpa ku mendengar tentangmu, kadang aku hanya ingin mendengar bagaimana kabarmu saat ini. Masih sering kah perut mu terasa nyeri? Dada mu masihkah terasa sesak? Coba kurangi makan pedasmu.</p>
<p dir="ltr">Sayang, masih bolehkah aku memanggilmu dengan sebutan sayang? Betapa aku ingin tahu, masihkah senyum mu menghiasi wajahmu? Aku selalu berharap kamu bahagia, tersenyum lah selalu, aku tak mampu melihatmu, tapi doa kan ku kirimkan selalu untukmu, sehat selalu. Sayang, jangan kau khawatirkan bagaimana caraku bertahan, seperti yang kau katakan aku mampu melewatinya. Jika suatu hari nanti kau berfikir tuk berhenti untuk melihatku kembali, jangan lakukan itu, karna hanya itu yang membuatku melemah, aku akan kalah dengan segala jerih payah yang kita perjuangkan selama ini.</p>
<p dir="ltr">Kau perlu tahu sayang, tak perlu kau perdulikan lagi saat kau melangkah menjauh meninggalkan aku dalam tangisan, kini aku bahagia, ada seorang laki-laki dewasa yang begitu menyayangiku, mengerti bagaimana membuat ku tersenyum, tahu dengan baik menjaga perasaanku ketika berjauhan, berani memperjuangkan aku, serta semua hal yang tak mampu kau lakukan, yg membuat mu menyerah untuk "bertahan", ketika kau tak mampu memberikan segala hal yang kau fikir yang aku butuhkan, ketika kau tak mampu mempertahankan aku tuk tetap tersenyum, keinginanku sebenernya hanya ingin kau bertahan.</p>
<p dir="ltr">Sayang, sejak terakhir kali genggaman tanganmu, tahukah kamu? Aku pernah benar-benar mengharapkan kau tak pergi, meninggalkan aku dengan sejuta harapan kau untuk kembali, tapi kini ku biarkanmu perlahan menghilang, bayanganmu semakin bias, aku hampir lupa bagaimana rupamu. Sedikit lagi, kamu akan benar-benar menghilang. Jangan takut, seperti yang kau harapkan, sebentar lagi aku akan benar-benar melupakanmu.</p>
<p dir="ltr">Sayang, jangan ada lagi yang membebanimu, bahagialah dengan hidupmu, maaf sekali lagi maaf, ku kira memang bukan waktu yang sebentar, waktu yang ku habiskan untuk dapat mengerti, hal yang kau janjikan untuk melihatku hidup bahagia. Tapi.. kini sudah aku rasakan. </p>
<p dir="ltr">Sayaaang, terimakasih telah melepaskan aku.</p>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3472445877037834730.post-88263578488839930352015-09-23T12:55:00.001+07:002015-09-23T12:55:13.449+07:00Mas kau bukan cinta kah?<p dir="ltr">Bukan cinta bila tak memberi ketenangan..</p>
<p dir="ltr">Cinta harus seimbang - setara - sama rata, jika ada yg lebih mencintai, maka mereka akan saling menyakiti..</p>
<p dir="ltr">Bukan cinta bila masih takut kehilangan, bukan berarti rela tuk melepaskan..<br>
Tak perduli ia dimana, aku dimana, bukan berarti tak rindu saat bersama..<br>
Dengannya terlihat jelas jalan didepan menuju kemana..</p>
<p dir="ltr">Bukan cinta...?<br>
Sudah jelas apa itu cinta..<br>
Kamu!</p>
<p dir="ltr">23 September 2015<br>
Salam untuk cinta,<br>
Dari dalam KA Argo Lawu<br>
Solo - Jakarta</p>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3472445877037834730.post-337478914667733782015-07-04T19:31:00.001+07:002015-07-04T19:32:45.231+07:00Goodbye Mas....<p dir="ltr">Aku meringkuk beralaskan sajadah di bawah kolong meja salah satu rekan HRD ku di lantai bawah, Stefany namanya. Sakit sudah semakin tak tertahan, jam di mejanya sudah menunjukkan pukul tujuh malam. "Aduh Muti, kita cobe telepon bagian operasional aja yah, biar kamu ada yang antar pulang" aku mengangguk, tak lama terdengar Stefany berbicara dengan seseorang diujung sambungan telepon "oh mas Cokro yang mau antar sendiri? Iya ini Mutia ada dikolong meja aku mas" kemudian Stefany mematikan sambungan telepon.</p>
<p dir="ltr">Mataku terpejam hingga beberapa menit, tiba-tiba lengan ku terasa hangat, "nih di minum dulu teh hangatnya" ia mas Cokro atasan langsungku "makasih ya mas", "iyaa, kalo udah aku antar yah pulangnya" hmm aku mencoba untuk duduk dan meminum teh hangat buatan supervisor di divisi ku ini, "mas, kalo aku dianter, terus motor aku gimana?" ia hanya terdiam dan memintaku kembali meneguk tehnya.</p>
<p dir="ltr">Aku menunggu bersandar di salah satu bangku di lobby, sementara mas Cokro pergi ke tempat parkir, tak lama sudah terlihat cahaya lampu mobil dari mobilnya yang berwarna hitam. Aku bersiap naik, motor ku terpaksa ku tinggal di parkiran kantor. Sepanjang perjalanan aku lebih memilih memejamkan mata untuk menahan rasa sakit, ia membuka pembicaraan "gimana masih sakit banged?" Aku membuka mataku "udah mendingan mas" lalu suasana kembali sunyi, sayup-sayup terdengar suara penyiar radio yang kemudian diputarkannya satu lagu, spontan mas Cokro mengeraskan volumenya.</p>
<p dir="ltr">🎶🎵🎶 ...Kelak kau 'kan menjalani hidupmu sendiri, melukai kenangan yang telah kita lalui, yang tersisa hanya aku sendiri di sini, kau akan terbang jauh menembus awan, memulai kisah baru tanpa diriku... 🎶🎵🎶 </p>
<p dir="ltr">Aku memulai percakapan "mas, kapan terakhir masuk kerja sebelum mas resign?" kemudian terdengar jawaban dari suaranya yang sedikit berat "bulan depan kayaknya, knp?", "hmm gakpapa mas" kemudian suasana kembali hening di lanjutkan oleh bagian reff lagu barusan.</p>
<p dir="ltr">🎶🎵🎶 ...Seandainya kau tau ku tak ingin kau pergi, meninggalkan ku sendiri bersama bayanganku, seandainya kau tau aku 'kan selalu cinta, jangan kau lupakan kenangan kita selama ini... 🎶🎵🎶</p>
<p dir="ltr">Sebentar lagi aku akan kehilangan atasan, sahabat, abang dan teman canda tawa. Aku melihat keluar jendela dan berusaha menahan air mata.</p>
<p dir="ltr">________________________________________</p>
<p dir="ltr">Ini kejadian nyata yang mungkin cuma kebetulan, tapi lagu itu memang di putar ketika itu, memecah kesunyian disaat ku menahan sakit maag dan sakit di hati. Nama tokoh sengaja disamarkan, mas-nya kini sudah bahagia bersama istri dan anaknya :D</p>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3472445877037834730.post-54095959655155107752015-06-02T00:33:00.001+07:002015-06-02T00:33:25.099+07:00Missing<p dir="ltr">Ada masa <br>
dimana kau akan merasa sendiri, <br>
tak berkawan tiada lagi yang mampu diandalkan. </p>
<p dir="ltr">Teman yang dulu banyak disekeliling, <br>
menangis dalam pelukan, <br>
tertawa sambil berlarian, <br>
satu per satu perlahan menghilang. </p>
<p dir="ltr">Tak terdengar lagi tawa lepas, <br>
semua berubah menjadi kecanggungan, <br>
ragu~ untuk saling menyapa. <br>
Sekilas tampak bisu, <br>
ingin bicara tak ada yang mendengar, <br>
ingin jadi pendengar, <br>
belum tentu ia mahu mengutarakan isi hatinya seperti dahulu.</p>
<p dir="ltr">Saat kau pikir tiada lagi yang tersisa, <br>
kau buka lagi lembaran demi lembaran album photo usang. </p>
<p dir="ltr">Setidaknya kini kau tahu ada satu yang tersisa diantara kalian.. <br>
Sebatas kenangan. </p>
<p dir="ltr">- it was just my memory of you</p>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3472445877037834730.post-82082544208279244712015-04-30T00:59:00.001+07:002015-04-30T00:59:39.707+07:00Pendam Padam<p dir="ltr">Maaf, bila aku harus hidup seperti ini<br>
Menghapus harap bahkan sebelum aku mampu untuk berharap<br>
Ada banyak keindahan, aku memilih untuk mengabaikan<br>
Sudah cukup untuk aku bahagia<br>
Bila setelahnya akan mengalir air mata<br>
Aku yang berani mati telah mati</p>
<p dir="ltr">Kebanyakan darimu hilang<br>
Bising dengan pengingkaran<br>
Sudah banyak kata perpisahan<br>
Lebih banyak lagi pergi tanpa kepastian</p>
<p dir="ltr">Kutanam dalam-dalam kerinduan<br>
Bila tak dapat kupetik keindahan<br>
Kerinduan kan makin terpendam<br>
Hingga taman menjadi sebuah pemakaman</p>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3472445877037834730.post-56425854718505623392015-04-24T02:48:00.001+07:002015-04-24T03:24:12.936+07:00Kagum<p dir="ltr">Mungkin ia hanya seseorang dari masalalu saya. Satu pertanyaan darinya sepuluh tahun yang lalu yang belum saya jawab hingga hari ini. Ketika itu lingkungan sekitar, termasuk saya hanya memandangnya sebelah mata. Ia hanya terlihat seperti anak laki-laki yang sulit mengikuti aturan, dalam batas pandangan pun ia tampak tak begitu punya banyak teman. Ketika itu juga, terpaksa saya harus menyembunyikan kekaguman saya terhadapnya, saya terlanjur malu mengakuinya. </p>
<p dir="ltr">Bertahun berlalu, entah apa yang membawanya hadir kembali disini. Itu sudah sekitar satu tahun yang lalu, pesan singkat darinya masuk. Ia hadir ketika saya dalam situasi yang amat sulit. Pandangan terhadapnya ketika itu tidak jauh berbeda dari bertahun-tahun yang lalu, siapa sangka beberapa kali terlibat perdebatan suatu perkara, membuka sudut pandangku yang lain tentangnya, sesuatu yang menjadi jawaban atas pertanyaan saya selama ini, bahwa ia pantas untuk dikagumi.</p>
<p dir="ltr">Coba lihat cara berfikirnya, cara ia menganalisa suatu hal, entah ada apa lagi isi dalam kepalanya. Belum lagi ada sejuta bakat terpendam dalam dirinya, saya pernah bertanya "bakat mana yang kan kau gunakan untuk membuat hidupmu sukses?" <br>
Ia memilih untuk mengembangkan semua potensi yang ada pada dirinya. Ada lebih dari sepuluh yang ia sebutkan, entah saya sampai tak ingat satu per satu, tapi ada satu bidang yang menggelitik, ia tertarik tentang kuliner.</p>
<p dir="ltr">Ia mahir dalam bermusik, bermain beragam alat musik, membuat dan meng-aransemen lagu, melukis (yang sekarang tengah ia geluti maveless), design seperti design interior dan lainnya, fotografi, proses pembuatan film dll, belum lama ini ia bilang mau mempelajari seni pahat. Serta ia mengagumi ilmu astronomi, sejarah, politik, dll. Tapi tentang kuliner saya baru mengetahuinya. Beberapa tokoh yang ia kagumi Adolf Hitler, pelukis-pelukis ternama seperti Leonardo Da Vinci, Michel Angelo, dll. Ketika ia mengagumi sesuatu bidang atau seseorang ia tak pernah setengah-setengah mempelajarinya. Belum lagi ia sering menggunakan bahasa asing seperti inggris dan german. Saya tak pernah tahu ia mempelajarinya darimana.</p>
<p dir="ltr">Ia punya cara untuk menilai seseorang, jika ia mulai bertanya untuk mengetahui pandangan orang tentang suatu hal, itu artinya ia mulai menilai orang dari jawaban yang mereka kemukakan tentang hal tersebut. Artinya meski itu bukan pertanyaan logika yang memiliki jawaban pasti seperti satu ditambah satu sama dengan dua, tapi ia sudah menggenggam sebuah jawaban yang ia anggap tepat.</p>
<p dir="ltr">Ia sedikit senang akan pujian, saya fikir itu manusiawi terlebih memang hasil yang ia kerjakan selalu baik bahkan sangat baik. Mencoba memerankan peran saya dengan baik ketika ia mulai lupa akan daratan, sedikit mengingatkan dan ia pun sepertinya senang untuk diingatkan. </p>
<p dir="ltr">Baru kali ini saya mendengar ia menyebutkan satu kalimat dengan embel-embel "cuma kamu...", entah apa maksud dari perkataannya, teringat sekitar tujuh sampai delapan bulan yang lalu, kita sudah hampir sangat dekat, tapi aku memutuskan untuk menjauh, karna ia belum 'berniat' untuk menikah dalam waktu satu atau dua tahun kedepan. Apapun adanya nanti, dia sudah beri kepastian, kita tetap berteman. </p>
<p dir="ltr">Hanya dia yang tak pernah bisa saya tebak jalan fikirannya. Meski seringnya saya terlihat bodoh di hadapannya, tak apa, saya tetap mengaguminya.</p>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3472445877037834730.post-39426785129439733262015-03-13T00:58:00.001+07:002015-03-13T01:02:55.266+07:00Aku Rindu<p dir="ltr">Terbayang rupa meski kita belum berjumpa, terasa hangatnya dalam pelukanmu, meski hadir belum menyapa, aku tahu kau yang terbaik dari yang pernah ada. Pernahkah kita berjumpa? Pernahkah kita bertutur sapa?</p>
<p dir="ltr">Lihatlah untuk bertemu denganmu~ aku bertahan, meski berkali hancurnya harapan. Nantinya kau pantas saja marah, karna mengira kamu salah satu dari mereka. Lihat saja nanti, kau akan tersenyum dengan tingkah polah bodoh ku. Teruntuk yang kan menciptakan tawa dan yang kan menghapus tetesan air mata, lagi-lagi aku merindu, menggilai kamu yang entah ada dimana.</p>
<p dir="ltr">Selamanya kita pasti kan menjadi selamanya, namun belum tentu kita bertemu dimana. Cerita ini hanya akan ada di antara kita, aku dan kamu yang selalu terucap dalam doa, jodohku aku rindu.</p>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3472445877037834730.post-27424402820395749212015-02-27T12:56:00.001+07:002015-02-27T12:56:17.418+07:00Kota Bunga<p dir="ltr"><br>
Aku disini cinta..<br>
Kota yang dihiasi senyum dan tangis pertamamu..<br>
Kau tahu seberapa jauh aku melangkah, menjauh, menghilang.. meredam segala rasa..<br>
Hati tetap akan pilihannya.. kamu..</p>
<p dir="ltr">Bekerja keras aku hapus kamu<br>
Dari segala ingatan tentang mu cinta..<br>
Tapi kamu..<br>
Semakin membekas tak terkelupas!</p>
<p dir="ltr">Sadari aku disini pun tak kan pernah sanggup menemuimu..<br>
Aroma tubuhmu pun aku tak tahu..<br>
Keajaiban yg kunanti itu belum juga datang..<br>
Setidaknya aku tahu aku menapak pada tanah yang pernah kau pijak..</p>
<p dir="ltr">Kota Kembang, 27 Februari 2015<br>
-Tee</p>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3472445877037834730.post-3333878396407132822015-02-23T00:56:00.001+07:002015-02-23T00:56:23.272+07:00Kembali sebelum ku Kau kembalikan<p dir="ltr">Aku yang terlalu pongah mengandalkan diri sendiri hingga lelah..</p>
<p dir="ltr">Lupa akan adanya Sang pengaturan waktu yang menempatkan segalanya disaat yang tepat.. </p>
<p dir="ltr">Seakan tak dirasa telah menerima berjuta kenikmatan yang datang tanpa harus diharapkan.. </p>
<p dir="ltr">Ketika yang lain harus bersusah, Allah memudahkan ku..</p>
<p dir="ltr">Sejauh langkah yang mulai letih..<br>
Setinggi asa yang lelah ku daki..<br>
Kembali ku bersujud sebelum ku Kau kembalikan kepangkuan-Mu..</p>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3472445877037834730.post-1298773130053445992015-02-22T03:12:00.001+07:002015-02-22T03:12:01.991+07:00Kalajengking<p dir="ltr">Postingan yang ini harap dilewatin aja yaa, gak baik untuk kesehatan, haha cuma mau publish aja kalo aku lagi marah kayak apa... </p>
<p dir="ltr">Ketika itu ada beberapa sahabat yang mencoba menusukku dari belakang.. yah begitulah kira-kira, saking sakitnya aku sampe ngepost ini di twitter :</p>
<p dir="ltr">"Dia memangsa hampir tak bersuara.. perlahan, tapi pasti. Ia menusuk cepat dan tepat.. lalu mangsanya mati!</p>
<p dir="ltr">Jadi ketika ia diam, jangan kau fikir ia lemah, tidak! Ia mencari titik kelemahanmu.. <br>
Dia tidak akan menggonggong untuk menarik perhatian banyak orang.. cukup dengan diamnya dia bisa membunuhmu!</p>
<p dir="ltr">Ia adalah kalajengking!"</p>
<p dir="ltr">Aku sedari kecil gak terbiasa dengan kata makian, jadi kalo marah yaa pake kiasan aahhaa.. yaudah iyaa kan barusan diawal udah dibilang postingan yang ini dilewatin aja. :D</p>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3472445877037834730.post-81677588772184142632014-11-30T01:57:00.001+07:002014-11-30T01:57:35.566+07:00Penguji [hidup] ku<p dir=ltr>Pada akhirnya aku memutuskan untuk menetap, bukankah dalam setiap proses belajar memerlukan ujian? Dan kamu adalah orang yg aku pilih untuk mengujiku, keputusan berada sepenuhnya padamu, aku pernah gagal pada ujian yg sama dengan penguji yang berbeda, kali ini aku akan mengusahakannya lebih keras. Hasilnya? Tak berpengaruh besar padamu, sepenuhnya akan berpengaruh padaku, hidupku. Kau hanya perlu menetapkan satu diantara dua penilaian. Berhasil atau gagal. Jika berhasil, aku akan mendapatkanmu sebagai hadiah, bila gagal, biar aku sendiri mengevaluasi hasil belajarku yang payah. Hingga pada saatnya nanti aku begitu yakin akan mendapatkan penguji yang membuatku berhasil. Itu pasti!</p>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3472445877037834730.post-46330463197897826202014-11-16T12:12:00.001+07:002014-11-16T12:12:15.228+07:00jam-dua-belas-siang<p dir=ltr>Tubuhku jauh melangkah maju mengikuti waktu, namun jiwaku entah tertinggal dimana, aku tahu kau kan terbahak mengetahuinya, tak sedikitpun aku meminta belas kasihmu, aku hanya ingin terlepas dari ini semua. Aku masih tak berdaya, kali ini mataku terasa panas, kepalaku sakit menyusun setiap kejadian yang berhamburan, tanganku masih bergetar, entah seberapa lama lagi aku cukup kuat menuliskan semuanya. Selama ini aku masih bersembunyi dalam pedihku, kututupi setiap keluh, melayang dalam senyum palsu. Badan ku lemas, masih ku coba terus untuk menuliskan semua, sempat berkali terlintas mungkin kali ini tiba waktu ku untuk berhenti bertahan, harus ku lepas segala harapan tersia-siakan. Tepat pukul dua-belas-siang semestinya diluar matahari sedang teriknya, tapi didalam sini aku menggigil kedinginan, memaksaku meletupkan kehampaan. -tee [jam dua belas siang]</p>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3472445877037834730.post-28744485569178057412014-08-10T22:22:00.001+07:002014-08-10T22:22:39.771+07:00Supermoon<p dir=ltr>Lagi natap bulan yg katanya supermoon nih, yaitu jarak terdekat antara bulan dan bumi, mau bikin puisi, takut disangka lagi galau terlebih lagi nanti dikira alay nulis puisi mulu hehe, mending nulis pesan aja kali yah... pesan ini untuk seorang pria yang saat ini entah berada dimana..</p>
<p dir=ltr>~~~~~~~~~~ ������ ~~~~~~~~~~~</p>
<p dir=ltr>Hai kamu yang disana..<br>
Pria yang akan menjadi..<br>
Imam ku didunia dan diakherat kelak<br>
Dimana pun saat ini kau ada..<br>
Kita belum bisa bersatu..<br>
Belum saatnya..</p>
<p dir=ltr>Namun seandainya saat ini pula<br>
Kau menatap bulan yang sama<br>
Anggap kita sedang beradu pandang..</p>
<p dir=ltr>Dan bila kau taruh tangan mu<br>
Tepat diatas detak jantungmu<br>
Lalu kau rasa kan debarannya<br>
Anggap itu detak jantung ku <br>
Saat ketika aku memikirkanmu..</p>
<p dir=ltr>Sekali lagi coba kau hirup udara malam ini<br>
Dan terpejamlah, rasakan...<br>
Sudah pasti itu adalah udara yg sama..<br>
Yang sama-sama aku hirup saat ini..</p>
<p dir=ltr>Sama seperti kita tak akan bisa <br>
Menggenggam bintang<br>
Tapi aku yakin saat ini <br>
Aku dalam genggamanmu..<br>
Seperti aku yakin kau tak akan <br>
Tertukar dengan yang lain..</p>
<p dir=ltr>Jangan bersedih saat raga mu<br>
Belum mampu mendekapku<br>
Biarkan serahkan pada-Nya <br>
Allah yang kan selalu menjagaku</p>
<p dir=ltr>Sama seperti bulan yang kadang <br>
Terselimuti awan tak dapat dipandang<br>
Namun tiada yang menyangkal keindahannya<br>
Seperti itu keindahan kita nanti saat berjumpa<br>
Belum terlihat namun telah ku yakini</p>
<p dir=ltr>Aku mencoba bangkit dan berdiri lagi<br>
Demi menemukanmu<br>
Demi bahagia bersamamu..</p>
<p dir=ltr>Oh hei kamu yang disana..<br>
Jangan harap kau luput dari setiap doaku<br>
Semoga kau selalu dalam lindungan-Nya..</p>
<p dir=ltr>-Tee</p>
<p dir=ltr>~~~~~~~~~~ ������ ~~~~~~~~~~~</p>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3472445877037834730.post-72333528980488129022014-08-02T05:53:00.001+07:002014-08-02T05:53:29.682+07:00Bukan Hanya untuk Bertahan<p dir=ltr>Kau tahu badai?<br>
Aku melewatinya hingga sampai kesini<br>
Tidak sulit untukku<br>
Tapi tidak juga semudah itu</p>
<p dir=ltr>Kau tentu tahu topan?<br>
Aku bertahan dari terjangannya<br>
Sepertiga tubuhku hancur terbawa<br>
Dan ini murni yang tersisa</p>
<p dir=ltr>Jangankan gemuruh<br>
Malam saja pun bisa mengiris-iris<br>
Membuat pagi mengais peluh<br>
Siang dengan kobaran teriknya<br>
Dan senja mulai mengembalikan<br>
Malam malam ku yg kelabu</p>
<p dir=ltr>Ini tanganku...<br>
Yang kau genggam hingga ke ujung jurang ini, <br>
Lalu kau menghilang dalam kabut itu,<br>
Kau tahu langkahku tak bertuju<br>
Aku tak dapat berjalan dalam gulita</p>
<p dir=ltr>Sisi-sisi lain mencoba mendorongku terjatuh<br>
Bukan hanya raga yang mencoba bertahan<br>
Tapi juga keyakinan bahwa<br>
Aku pantas berada disini<br>
Bahagia berdiri di atas sini</p>
<p dir=ltr>Aku tidak dapat menghapus sedih<br>
Bahkan aku tak dapat mengembalikan yg pergi<br>
Tapi air mata dapat mengubah dirinya<br>
Dalam butiran yg menemani saat aku bahagia</p>
<p dir=ltr>Pada akhirnya <br>
Aku ada sampai hari ini<br>
Bukan hanya untuk sekedar bertahan<br>
Tapi mengubah air mata itu <br>
Menjadi senyuman..</p>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3472445877037834730.post-31382029196972740112014-08-01T02:40:00.001+07:002014-08-01T02:42:08.592+07:00Iya 'ada'<p dir=ltr>Adakah yang IA pertemukan tanpa maksud didalamnya.. Adakah yang telah IA rencanakan untuk dipertemukan tanpa tujuan bagi keduanya.. Lalu untuk apa IA menuntun jalanmu kembali menemuiku? Untuk tujuan apa kau kembali kesini.. </p>
<p dir=ltr>Bagaimana bila ku mulai terbiasa dengan kehadiranmu? Bagaimana bila aku sudah lagi tak bisa tanpamu? Sementara kini kau mulai menjauh...</p>
<p dir=ltr>Kau mulai menyalahkan keadaan yang tak mampu aku mengubahnya.. tentang kamu tentang siapa kamu.. dan kau mulai berdoa semoga kamu memang bukan untukku.. sementara hati ku hanya senyum kecut membisu... </p>
<p dir=ltr>Aarghh adakah yang IA pertemukan untuk bertemu kembali hanya untuk IA pisahkan kembali....?</p>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3472445877037834730.post-65533578871102118802014-07-29T01:57:00.001+07:002014-07-29T01:57:40.739+07:00Satu dari Milyaran yang Ada ❤<p dir=ltr>Jauh sudah terdengar..<br>
Buaian rindu yg biasanya lantang tersiar<br>
Lama telah ku dekap..<br>
Ungkapan cinta yg biasanya sering terucap</p>
<p dir=ltr>Dan kemudian semua terasa membeku<br>
Masih mampukah hati merasakan rindu<br>
Masih adakah sedikit saja cinta untuk ku<br>
Dan dapatkan cita cinta selamatkan aku?</p>
<p dir=ltr>Siapa pun tak akan menyangka<br>
Rasa itu tumbuh luar biasa<br>
Kau yang ada sedari dahulu<br>
Mengapa baru terasa oleh ku</p>
<p dir=ltr>Dirimu kah satu dari milyaran itu<br>
Akan aku biarkan hatiku melaju<br>
Semakin terjerat keajaiban cintamu<br>
Semakin menggila tak berdaya merinduimu</p>
<p dir=ltr>Siapa sangka cinta yg kucari kemana-mana<br>
Sementara ia tak pernah jauh dari ku<br>
Ahhh bodoh selama ini aku kemana saja<br>
Biar kusimpan dulu sajalah</p>
<p dir=ltr>Biarkan sampai rasa ini tumbuh sempurna<br>
Tumbuh besar seirama dengan nada<br>
Pijakkan aku bisa saja menjatuhkan aku<br>
Namun entah keyakinan dari mana<br>
Kan selalu ada kamu siap menopang ku</p>
<p dir=ltr>Tapi aku masih takut, ragu, oh sayangnya begitu<br>
Hanya saja ini pesan untukmu nanti<br>
Jangan buat hari-hariku terbiasa denganmu<br>
Lalu kemudian kau pergi dengan mudahnya </p>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3472445877037834730.post-5439756722448528592014-07-13T09:23:00.001+07:002014-07-13T09:23:16.759+07:00Untuk yang bisa menciptakan tawa<p dir=ltr>Aku..<br>
gak butuh lagi..<br>
seseorang..<br>
yg penuh janji..<br>
dan berjuta tanda tanya..</p>
<p dir=ltr>Aku..<br>
butuh seseorang..<br>
yang tindakan..<br>
dan ucapannya..<br>
sejalan..<br>
Aku..<br>
gak perlu lagi buaian..</p>
<p dir=ltr>Yang dengannya aku bisa menciptakan tawa<br>
Yang dengan bersamanya ku hentikan derita<br>
Yang dengan orang melihatnya saja bisa tahu<br>
Bahwa ia mencintaiku...</p>
<p dir=ltr>Mungkin dia..<br>
Atau mungkin kamu..<br>
Ahhh atau mungkin yang lain..</p>
<p dir=ltr>Atau mungkin...<br>
Memang kamu..<br>
</p>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3472445877037834730.post-35925094563276799632014-07-05T19:32:00.001+07:002014-07-05T19:32:54.681+07:00Sedikit jawaban dari beberapa pertanyaan<p dir=ltr>Siapa lagi yang ingin bertanya apakah saat ini aku baik-baik saja? Yaa aku baik-baik saja, sepertiga diriku berdiri mengikuti langkahku, sisanya? Aku tinggalkan jauh dibelakang. Lalu apa kalian akan bertanya, mengapa aku menyisakan sebagian dari diriku dibelakang? Tentu saja aku meninggalkannya, sebagian dari diri yang mudah terluka, sebagian diri yang terlalu berharap, dan beberapa bagian ku kunci rapat ruang-ruang yg mulai sedikit membeku. </p>
<p dir=ltr>Dan sekarang, kita selalu tahu jatuh itu menyakitkan, tapi jangan berharap ada tangan yg selalu bersedia mengangkatmu, jika bukan diri mu sendiri bangkit dan menjangkau tangan-tangan itu, mempercayakan mereka menghapus sedikit demi sedikit tetesan air mata di pipimu yg belum mengering, sampai kini jutaan pelukan telah ku dekap, dan bila hari ini kamu melihatku tersenyum, jangan takut itu bukan suatu kepalsuan lagi.. -tee</p>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3472445877037834730.post-91995491329750792132014-07-03T09:05:00.001+07:002014-07-03T09:05:48.380+07:00A little choice for a big Life<p dir=ltr>Hidup memang tak kan pernah se-happy ending dongeng, lalu kenapa kita gak buat hidup itu bagaikan dongeng dengan penuh keajaiban di dalamnya... harapan dan impian tak akan menjadi hambatan bila tak terwujud, masih ada jutaan bintang di langit yang luas, petik yang ingin kau petik, raih yang ingin kau raih, kejar yang ingin kau kejar.. air mata, rasa sakit dan kenangan buruk bukan secepatnya berharap lekas untuk dilupakan, tapi jadikan pelajaran untuk merangkai senyuman di depan sana.. rasakan sakit seperlunya, rasakan rindu semampunya, rasakan cinta seperlunya, dan jatuhkan sedikit harapan pada setiap janji sesama manusia, untuk siap menghadapi sedikit kekecewaan.. ��</p>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3472445877037834730.post-26645203735073729032014-06-19T06:06:00.001+07:002014-06-19T06:06:48.954+07:00Kisah Gadis Muslimah London, Selamat dari Pembunuhan Berkat Al Qur’an <p dir=ltr>Lagi-lagi pagi ini dapat kiriman kisah yang menggetarkan hati, langsung saja mari kita simak kisah nyata berikut ini : </p>
<p dir=ltr>Kisah Gadis Muslimah London, Selamat dari Pembunuhan Berkat Al Qur’an </p>
<p dir=ltr>Kisah nyata ini dialami oleh seorang gadis Muslimah asal Arab yang tinggal di London. Suatu hari ia memenuhi undangan temannya hingga tengah malam. Meski rumahnya jauh, ia harus pulang malam itu juga.</p>
<p dir=ltr>“Naik bus saja ya. Meski agak lama tapi relatif lebih aman daripada kereta (subway). Di sini sering terjadi tindak kejahata dan pembunuhan di malam hari, apalagi di stasiun bawah tanah yang biasanya sepi,” temannya menasehati ketika ia berpamitan pulang.</p>
<p dir=ltr>Gadis muslimah ini hanya berpikir bagaimana caranya agar ia cepat sampai di rumah. Karenanya ia memutuskan naik kereta api. Dan ternyata benar. Stasiun sepi. Di ruang tunggu, ia melihat seorang laki-laki yang mencurigakan. Hanya mereka berdua yang ada di sana. Sempat takut, tapi ia kemudian cepat menenangkan diri. Ia berlindung kepada Allah dan membaca surat-surat Al Qur’an yang dihafalnya. Ia pun berhasil melewati laki-laki tersebut dengan aman, lalu naik kereta dan tibalah ia di rumahnya.</p>
<p dir=ltr>Keesokan harinya, gadis Muslimah ini dikejutkan dengan berita pembunuhan yang ia baca di surat kabar. Pembunuhan itu terjadi di stasiun yang sama, persis lima menit setelah kepergiannya meninggalkan stasiun itu. Di berita itu juga disebutkan, polisi berhasil menangkap pembunuhnya.</p>
<p dir=ltr>Penasaran dengan peristiwa itu, ia datang ke kantor polisi untuk melihat siapa pembunuhnya. Ternyata pelaku adalah laki-laki yang telah dilihatnya semalam. Setelah meyakinkan polisi, ia diberikan kesempatan bertanya kepada laki-laki tersebut.</p>
<p dir=ltr>“Apakah engkau mengingatku?” tanya gadis Muslimah itu.<br>
“Apakah aku mengenalmu?” jawab laki-laki itu sambil berusaha mengingat gadis di depannya.<br>
“Aku bertemu denganmu di stasiun sebelum kejadian tersebut”<br>
“Ya, aku ingat sekarang”<br>
“Mengapa engkau membiarkan aku, tidak membunuhku saat itu?”<br>
“Jangan bercanda. Bagaimana aku akan membunuhmu sementara ada dua pengawal berbadan besar yang mengikutimu?”</p>
<p dir=ltr>Allahu akbar! Rupanya Allah menyelamatkan gadis muslimah itu dengan mengirimkan dua penjaga untuknya. Jika tidak, entah apa yang akan terjadi semalam.</p>
<p dir=ltr>Saudariku sahabat webmuslimah, kapan pun engkau merasa terancam bahaya, berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pelindung dan tidak ada pelindung kecuali Dia. Kapan pun engkau merasa takut, bergantunglah hanya kepadaNya. Ingatlah Dia, niscaya Dia mengingatmu. Berdoalah kepadaNya dengan doa yang sungguh-sungguh, niscaya Dia mengabulkan doamu.</p>
<p dir=ltr>Seperti kisah nyata yang ditulis Syaikh Ahmad Abduh Iwadh dalam buku La Tai’asu min Ruuhillah (Jangan Berputus Asa dari Rahmat Allah) di atas. Ketika seorang hamba benar-benar berdoa, berlindung dan bergantung kepadaNya, maka Dia akan melindunginya dengan berbagai cara yang kadang-kadang hambaNya sendiri tidak tahu bahwa Allah melindunginya dengan caraNya.</p>
<p dir=ltr>Dan janganlah kosongkan dirimu dari Al Qur’an. Hafalkanlah firman-firmanNya, sesuai kemampuan dan kesanggupanmu. Sesungguhnya dengan menghafal Al Qur’an, engkau bisa membacanya kapan pun. Dan dengan membacanya, engkau mengingatNya. Ketika engkau menghayati maknanya, sesungguhnya engkau berusaha lebih dekat denganNya. Dan Dialah yang menjagamu dan menjaga seluruh penghafal Qur’an. </p>
<p dir=ltr>[Sumber: Webmuslimah.com]</p>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3472445877037834730.post-74062312511368979762014-05-30T01:27:00.001+07:002014-05-30T01:27:01.160+07:00Untuk Aku Pulang<p dir=ltr>Kadang.. <br>
Kita harus jatuh dulu, baru bisa kembali..<br>
Kadang..<br>
Kita harus tahu rasa pedih dan perih itu,<br>
Baru bisa memaknai..</p>
<p dir=ltr>Aku tertatih, mencari jalan untuk pulang..<br>
Aku mohon hapus lah aku dari ratapan kehampaan..<br>
Aku merintih, mencari kepingan harapan..</p>
<p dir=ltr>Yaa Rabb..<br>
Jangan Kau matikan aku dalam kesesatan..<br>
Yaa Rabb..<br>
Jangan Kau biarkan aku dalam kesendirian..</p>
<p dir=ltr>Perlahan, aku mulai menata hati..<br>
Resah mulai mendekati tepi..<br>
Cahaya mulai menerangi hati..<br>
Dan hampa, pergi jangan pernah kembali lagi..</p>
<p dir=ltr>Tangis ini.. air mata ini.. adalah perhiasan dalam hidup ku, dimana aku, mendapatkan kembali cahaya-Mu, untuk aku pulang..</p>
<p dir=ltr>Puisi karya puyuratee, untuk aku pulang.</p>
Unknownnoreply@blogger.com0West Jakarta, West Jakarta-6.1683297 106.75885