Sabtu, 04 Juli 2015

Goodbye Mas....

Aku meringkuk beralaskan sajadah di bawah kolong meja salah satu rekan HRD ku di lantai bawah, Stefany namanya. Sakit sudah semakin tak tertahan, jam di mejanya sudah menunjukkan pukul tujuh malam. "Aduh Muti, kita cobe telepon bagian operasional aja yah, biar kamu ada yang antar pulang" aku mengangguk, tak lama terdengar Stefany berbicara dengan seseorang diujung sambungan telepon "oh mas Cokro yang mau antar sendiri? Iya ini Mutia ada dikolong meja aku mas" kemudian Stefany mematikan sambungan telepon.

Mataku terpejam hingga beberapa menit, tiba-tiba lengan ku terasa hangat, "nih di minum dulu teh hangatnya" ia mas Cokro atasan langsungku "makasih ya mas", "iyaa, kalo udah aku antar yah pulangnya" hmm aku mencoba untuk duduk dan meminum teh hangat buatan supervisor di divisi ku ini, "mas, kalo aku dianter, terus motor aku gimana?" ia hanya terdiam dan memintaku kembali meneguk tehnya.

Aku menunggu bersandar di salah satu bangku di lobby, sementara mas Cokro pergi ke tempat parkir, tak lama sudah terlihat cahaya lampu mobil dari mobilnya yang berwarna hitam. Aku bersiap naik, motor ku terpaksa ku tinggal di parkiran kantor. Sepanjang perjalanan aku lebih memilih memejamkan mata untuk menahan rasa sakit, ia membuka pembicaraan "gimana masih sakit banged?" Aku membuka mataku "udah mendingan mas" lalu suasana kembali sunyi, sayup-sayup terdengar suara penyiar radio yang kemudian diputarkannya satu lagu, spontan mas Cokro mengeraskan volumenya.

🎶🎵🎶 ...Kelak kau 'kan menjalani hidupmu sendiri, melukai kenangan yang telah kita lalui, yang tersisa hanya aku sendiri di sini, kau akan terbang jauh menembus awan, memulai kisah baru tanpa diriku... 🎶🎵🎶

Aku memulai percakapan "mas, kapan terakhir masuk kerja sebelum mas resign?" kemudian terdengar jawaban dari suaranya yang sedikit berat "bulan depan kayaknya, knp?", "hmm gakpapa mas" kemudian suasana kembali hening di lanjutkan oleh bagian reff lagu barusan.

🎶🎵🎶 ...Seandainya kau tau ku tak ingin kau pergi, meninggalkan ku sendiri bersama bayanganku, seandainya kau tau aku 'kan selalu cinta, jangan kau lupakan kenangan kita selama ini... 🎶🎵🎶

Sebentar lagi aku akan kehilangan atasan, sahabat, abang dan teman canda tawa. Aku melihat keluar jendela dan berusaha menahan air mata.

________________________________________

Ini kejadian nyata yang mungkin cuma kebetulan, tapi lagu itu memang di putar ketika itu, memecah kesunyian disaat ku menahan sakit maag dan sakit di hati. Nama tokoh sengaja disamarkan, mas-nya kini sudah bahagia bersama istri dan anaknya :D