Jumat, 30 Mei 2014

Untuk Aku Pulang

Kadang..
Kita harus jatuh dulu, baru bisa kembali..
Kadang..
Kita harus tahu rasa pedih dan perih itu,
Baru bisa memaknai..

Aku tertatih, mencari jalan untuk pulang..
Aku mohon hapus lah aku dari ratapan kehampaan..
Aku merintih, mencari kepingan harapan..

Yaa Rabb..
Jangan Kau matikan aku dalam kesesatan..
Yaa Rabb..
Jangan Kau biarkan aku dalam kesendirian..

Perlahan, aku mulai menata hati..
Resah mulai mendekati tepi..
Cahaya mulai menerangi hati..
Dan hampa, pergi jangan pernah kembali lagi..

Tangis ini.. air mata ini.. adalah perhiasan dalam hidup ku, dimana aku, mendapatkan kembali cahaya-Mu, untuk aku pulang..

Puisi karya puyuratee, untuk aku pulang.

Sabtu, 10 Mei 2014

"Cuman Segitu Doang"

Buat yg lagi ngerasa capek.. lelah.. letih.. lesu.. galau.. dkk 

Berhentilah Mengeluh dan Meratapi Kehidupanmu

Ada yang pernah nyicipin ditelan ikan paus?

Ada yang pernah ngerasain dibakar hidup-hidup?

Ada yang pernah ngalamin diusir dari surga?

Ada yang pernah disuruh disembelih buat jadi qurban?

Ada yang pernah dibuang ke sumur waktu masih kecil sama abang sendiri dan dipenjara gara2 difitnah menodai ibu asuh oleh bapak asuhnya?

Ada yang pernah ngalami kebuntuan dakwah 950 tahun?

Ada yang pernah dikejar-kejar buat dibunuh sama orang sekampung, termasuk sama om sendiri? Dan di kesempatan lain dilemparin batu sama orang satu desa rame-rame?

Rabu, 07 Mei 2014

Hijrah untuk Mencintai-Mu

Aku telah mengenal-Mu sesaat setelah hembusan nafas pertama ku dalam jeritan tangis di bibir kecil ku, bersamaan dengan dentuman lantunan adzan berkumandang pada telinga ku, di tengah riyuh tangis haru kebahagiaan kedua ayah dan ibuku. Sungguh nikmat pertama untuk ku dalam hiruk pikuk kepalsuan dunia fatamorgana.

Aku hanyut dalam kebisuanku, terhenyak dengan sesak di dada yang ku rasa, sungguh sedikitpun tak dapat ku percaya selama itukah waktu yang tersia-siakan, dan selama inikah dua-puluh-empat tahun usia ku yang telah terbuang percuma, tanpa arah, tanpa tujuan, tanpa ku mendekatkan hati ku sepenuhnya mencintai-Mu, seutuhnya hanya mencintai-Mu!!

Bersabar menanti keindahan yang akan Allah tetapkan untukku ❤


Masya Allah, kali ini mau share kisah yang menyentuh hati, semakin sabar dalam menanti ketetapan Allah dalam segala hal, karna sabar dan ikhlas itu indah... ❤



Allah Maha Besar.. Allah Maha Besar..!!



Bismillah, kisah dari kejadian nyata.



Aku sudah lulus dari kuliah dan sudah mendapatkan pekerjaan yang bagus. Lamaran kepada diriku untuk menikah juga mulai berdatangan, akan tetapi aku tidak mendapatkan seorangpun yang bisa membuatku tertarik. Kemudian kesibukan kerja dan karir memalingkan aku dari segala hal yang lain. Hingga aku sampai berumur 34 tahun. Ketika itulah aku baru menyadari bagaimana susahnya terlambat menikah.



Pada suatu hari datang seorang pemuda meminangku. Usianya lebih tua dariku 2 tahun. Dia berasal dari keluarga yang kurang mampu. Tapi aku ikhlas menerima dirinya apa adanya. Kami mulai menghitung rencana pernikahan. Dia meminta kepadaku photo copy KTP untuk pengurusan surat-surat pernikahan. Aku segera menyerahkan itu kepadanya.


Selasa, 06 Mei 2014

Dekat dengan Al-Qur'an Membuat Tutur Kata Terucap Indah

Alhamdulillah wa syukurilah atas segala nikmat dan karunia dari-Nya, beberapa hari yang lalu di perkenalkan dengan suatu komunitas yang sangat luar biasa, terasa semakin dekat dalam menggapai keredhoan-Nya, tiada hari tanpa bibir ini basah oleh ayat-ayat suci Al Qur'an. Semakin tenteram dalam menjalani segala yang telah digariskan-Nya.

Ini yang in shaa Allah akan selalu kami rasakan :

Dekat dengan Al Qur'an membuat setiap tutur kata terucap indah. Tak ada sumpah serapah. Tak ada ghibah, fitnah apalagi namimah.

Dekat dengan Al Qur'an membuat setiap jengkal langkah terjaga dari bias palsu fatamorgana, licinnya teras dunia, hingga dalamnya jurang kesesatan. Mu'ayasyah ma'al qur'an, berinteraksi dengan Al Qur'an membuat hidup menemukan kehidupannya, usaha menemukan kesuksesannya, perjuangan menemukan kemenangannya.

Dekat dengan Al Qur'an, membuat diri ini lebih banyak menilai diri sendiri ketimbang orang lain. Mereka yang suka korek mengorek tak sadar dengan aibnya sendiri.